SAHABAT VIRAL - Terdakwa ujaran kebencian Buni Yani mengungkapkan pola Pilkada DKI bisa diterapkan dalam ajang demokrasi di Jawa Barat. Menurut dia, pendukungan pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi dan Sudrajat-Ahmad Syaikhu tidak perlu saling serang.
"Pola DKI bisa dipakai di Pilkada Jabar. Pendukung Sudradjat-Syaikhu dan pendukung Demiz jangan saling serang, justru harus saling dukung dan sinergi," tulis Buni Yani dalam akun twitternya, @BunYani yang dikutip Liputan6.com, Kamis (4/1/2018).
Selain itu, Buni Yani meminta semua pendukung untuk bersatu. Kalau terjadi putaran kedua, masing-masing pendukung harus legowo terhadap pasangan yang lolos.
"Kalau ada putaran kedua, siapapun yg lolos nanti masing2 pihak harus rela mendukungnya. Ayo bersatu," lanjut dia. DOMINO 99 ONLINE
Namun begitu, cuitan Buni Yani itu menuai kritikan dari warganet. Mereka mengkritisi bahwa putaran kedua Pilkada hanya terjadi di DKI saja. Sedangkan di wilayah lain, pasangan calon cukup mengantongi jumlah suara terbanyak. AGEN POKER
"Mau jadi provokator? Baca dulu UU, putaran kedua cuma ada di DKI.. Biar gak malu...," tulis Yunarto Wijaya dalam akun @yunartowijaya.
"Revisi UU dulu Om jika anda ingin ada putaran kedua di Jabar atau wilayah lain selain Jakarta," tulis Burhanuddin Muhtadi dalam @BurhanMuhtadi. BANDAR Q TERPERCAYA
Atas kritikan tersebut, Buni Yani menyampaikan terima kasih. Dia tidak mempermasalahkan bagi yang tidak sepaham dengannya. Dia meminta semua pihak untuk mencermati uraian kalimatnya.
0 komentar:
Posting Komentar